Ingat-ingat aku telah miliki segalanya
kasihnya...
sayangnya..
cintanya...
tapi mengapa ada tikanya
aku rasakan aku masih sendiri
tanpa apa-apa.
Ingat-ingat aku sangat menyintainya
persis dia menyintaiku
tapi mengapa jua
aku tetap berpaling
kepada sahabatku
tatkala bibirku menguntum senyum
dan saat mataku mengukir nestapa.
Ingat-ingat dia menerimaku seadanya
seperti aku menerima apa ada dirinya
tapi mengapa pula
kekuranganku tetap saja jadi belati
pada cinta kami.
Ingat-ingat keliruku telah mati
terkubur dalam cintaku buatnya
tapi mengapa sesekali
aku tetap saja terasa sedih yang teramat
tatkala melihat sahabatku kian menjauh
dalam cahaya kelam berbalam.
No comments:
Post a Comment